Baca Surah Yunusdengan terjemahan
وَٱتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ نُوحٍ إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِۦ يَٰقَوْمِ إِن كَانَ كَبُرَ عَلَيْكُم مَّقَامِى وَتَذْكِيرِى بِـَٔايَٰتِ ٱللَّهِ فَعَلَى ٱللَّهِ تَوَكَّلْتُ فَأَجْمِعُوٓا۟ أَمْرَكُمْ وَشُرَكَآءَكُمْ ثُمَّ لَا يَكُنْ أَمْرُكُمْ عَلَيْكُمْ غُمَّةً ثُمَّ ٱقْضُوٓا۟ إِلَىَّ وَلَا تُنظِرُونِ
Waotlu AAalayhim nabaa noohin ith qala liqawmihi ya qawmi in kana kabura AAalaykum maqamee watathkeeree biayati Allahi faAAala Allahi tawakkaltu faajmiAAoo amrakum washurakaakum thumma la yakun amrukum AAalaykum ghummatan thumma iqdoo ilayya wala tunthirooni
Dan sesungguhnya perlakuan kaummu ini juga telah dialami oleh para nabi sebelum kamu. Maka bacakanlah, wahai Rasul, kepada manusia apa yang Kami turunkan dalam al-Qur'ân tentang kisah Rasulullah Nûh, saat ia mendapati kebencian dan sikap memusuhi pada kaumnya. Maka berkatalah Nûh kepada mereka, "Wahai kaumku, kendatipun keberadaanku di tengah-tengah kalian untuk menyampaikan misi kerasulan ini telah membuat susah kalian, aku akan terus berjalan dan tidak merasa bosan menyerukannya seraya berserah diri kepada-Nya. Kerahkanlah segala kekuatan kalian bersama sekutu- sekutu kalian untuk melakukan persekongkolan. Tak usah kalian sembunyikan lagi rasa permusuhan kalian kepadaku. Janganlah kalian menunda niat jahat yang kalian rencanakan untukku, jika kalian memang benar-benar sanggup menyakitiku. Sesungguhnya Tuhanku akan senantiasa memelihara dan menjagaku."
فَإِن تَوَلَّيْتُمْ فَمَا سَأَلْتُكُم مِّنْ أَجْرٍ إِنْ أَجْرِىَ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ ٱلْمُسْلِمِينَ
Fain tawallaytum fama saaltukum min ajrin in ajriya illa AAala Allahi waomirtu an akoona mina almuslimeena
Dan kalau pun kalian tetap menolak ajakanku, maka hal itu tidak merugikan diriku. Aku tidak melakukan hal itu untuk mendapatkan imbalan yang khawatir tidak aku dapatkan jika kalian ternyata menolak seruanku. Sesungguhnya aku hanya mengharapkan ganjaran dari Allah semata. Dialah yang menyuruhku untuk selalu berserah diri kepada-Nya dalam segala urusan."
فَكَذَّبُوهُ فَنَجَّيْنَٰهُ وَمَن مَّعَهُۥ فِى ٱلْفُلْكِ وَجَعَلْنَٰهُمْ خَلَٰٓئِفَ وَأَغْرَقْنَا ٱلَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا فَٱنظُرْ كَيْفَ كَانَ عَٰقِبَةُ ٱلْمُنذَرِينَ
Fakaththaboohu fanajjaynahu waman maAAahu fee alfulki wajaAAalnahum khalaifa waaghraqna allatheena kaththaboo biayatina faonthur kayfa kana AAaqibatu almunthareena
Meskipun Nûh telah mncurahkan segala daya dan upaya untuk memberi petunjuk, mereka tetap bersikeras mendustakan dan memusuhinya. Maka Allah menyelamatkannya bersama orang-orang beriman yang menyertainya dalam sebuah bahtera. Kami jadikan mereka sebagai pembangun bumi setelah kemusnahan orang-orang kafir yang dihancurkan topan. Maka renungkanlah, wahai Muhammad, betapa buruknya akhir perjalanan orang-orang yang meremehkan peringatan.
ثُمَّ بَعَثْنَا مِنۢ بَعْدِهِۦ رُسُلًا إِلَىٰ قَوْمِهِمْ فَجَآءُوهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ فَمَا كَانُوا۟ لِيُؤْمِنُوا۟ بِمَا كَذَّبُوا۟ بِهِۦ مِن قَبْلُ كَذَٰلِكَ نَطْبَعُ عَلَىٰ قُلُوبِ ٱلْمُعْتَدِينَ
Thumma baAAathna min baAAdihi rusulan ila qawmihim fajaoohum bialbayyinati fama kanoo liyuminoo bima kaththaboo bihi min qablu kathalika natbaAAu AAala quloobi almuAAtadeena
Kemudian setelah Nûh, Kami pun mengutus rasul-rasul lainnya. Mereka mengajak untuk mengesakan Allah (tauhid) dan menyampaikan janji dan ancaman dengan dukungan mukjizat-mukjizat yang membuktikan kebenaran risalah yang mereka sampaikan. Tetapi kaum-kaum mereka mendustakan ajakan para rasul, sebagaimana perlakuan kaum Nûh kepada Nabinya. Begitulah keadaan orang-orang yang ingkar, mereka tidak mau tunduk dan patuh. Sebab, pengingkaran dan pendustaan telah mereka lakukan sebelum terlebih dulu mempertimbangkan dan mengambil pelajaran dari apa yang mereka dapatkan melalui para rasul. Karena itulah, orang-orang yang selalu menolak dan memusuhi kebenaran, Allah kunci hati mereka dalam kebatilan.
ثُمَّ بَعَثْنَا مِنۢ بَعْدِهِم مُّوسَىٰ وَهَٰرُونَ إِلَىٰ فِرْعَوْنَ وَمَلَإِي۟هِۦ بِـَٔايَٰتِنَا فَٱسْتَكْبَرُوا۟ وَكَانُوا۟ قَوْمًا مُّجْرِمِينَ
Thumma baAAathna min baAAdihim moosa waharoona ila firAAawna wamalaihi biayatina faistakbaroo wakanoo qawman mujrimeena
Setelah para rasul itu, kami juga mengutus Mûsâ dan saudaranya, Hârûn, untuk menyampaikan dakwah kepada Fir'aun, raja Mesir, dan orang-orang dekatnya. Kedua rasul itu mengajak mereka untuk menyembah Allah yang kami dukung dengan bukti-bukti yang kuat. Tetapi Fir'aun dan kaumnya bersikap angkuh dan tak mau mengikuti seruan Mûsâ dan Harun. Dengan penolakan ini, mereka sebenarnya telah melakukan tindak kejahatan dan dosa yang besar.
فَلَمَّا جَآءَهُمُ ٱلْحَقُّ مِنْ عِندِنَا قَالُوٓا۟ إِنَّ هَٰذَا لَسِحْرٌ مُّبِينٌ
Falamma jaahumu alhaqqu min AAindina qaloo inna hatha lasihrun mubeenun
Tatkala mereka melihat kebenaran Kami melalui mukjizat yang Kami berikan malah berkata, "Sungguh, tak diragukan lagi, hal ini merupakan sihir yang jelas."
قَالَ مُوسَىٰٓ أَتَقُولُونَ لِلْحَقِّ لَمَّا جَآءَكُمْ أَسِحْرٌ هَٰذَا وَلَا يُفْلِحُ ٱلسَّٰحِرُونَ
Qala moosa ataqooloona lilhaqqi lamma jaakum asihrun hatha wala yuflihu alssahiroona
Mûsâ membantah anggapan mereka, dan berkata, "Patutkah kalian menganggap kebenaran yang kusampaikan dari Allah ini sebagai suatu bentuk sihir? Apakah mungkin kebenaran yang kalian saksikan ini dapat disebut sebagai sihir? Inilah aku, Mûsâ, yang menantang kalian untuk membuktikan anggapan itu. Kerahkanlah para ahli sihir untuk membuktikannya, pasti mereka tidak dapat mengalahkannya untuk selamanya."
قَالُوٓا۟ أَجِئْتَنَا لِتَلْفِتَنَا عَمَّا وَجَدْنَا عَلَيْهِ ءَابَآءَنَا وَتَكُونَ لَكُمَا ٱلْكِبْرِيَآءُ فِى ٱلْأَرْضِ وَمَا نَحْنُ لَكُمَا بِمُؤْمِنِينَ
Qaloo ajitana litalfitana AAamma wajadna AAalayhi abaana watakoona lakuma alkibriyao fee alardi wama nahnu lakuma bimumineena
Berkatalah Fir'aun dan kaumnya kepada Mûsâ, "Sesungguhnya apa yang kalian sampaikan ini hanya sekadar untuk mengalihkan kami dari agama nenek moyang dan adat istiadat kaum kami. Dengan demikian, kamu bisa menjadikan kami sebagai pengikut-pengikutmu sehingga kalian berdua akan mendapatkan kekuasaan, kehormatan dan kepemimpinan. Karena itu, kami tidak akan mempercayai kalian berdua, juga risalah yang kalian bawa."
وَقَالَ فِرْعَوْنُ ٱئْتُونِى بِكُلِّ سَٰحِرٍ عَلِيمٍ
Waqala firAAawnu itoonee bikulli sahirin AAaleemin
Fir'aun dan kaumnya telah menganggap Mûsâ dan Hârûn sebagai dua orang ahli sihir, bukan sebagai rasul. Maka, Fir'aun pun kemudian mengerahkan orang-orangnya untuk mendatangkan siapa saja di antara rakyatnya yang mempunyai keahlian dalam ilmu sihir.
فَلَمَّا جَآءَ ٱلسَّحَرَةُ قَالَ لَهُم مُّوسَىٰٓ أَلْقُوا۟ مَآ أَنتُم مُّلْقُونَ
Falamma jaa alssaharatu qala lahum moosa alqoo ma antum mulqoona
Para ahli sihir pun berdatangan dan berdiri di hadapan Mûsâ untuk menaklukkannya. Disaksikan khalayak ramai, Mûsâ angkat bicara, "Silakan tunjukkan sihir yang kalian miliki!"
Contact Us
Thanks for reaching out.
We'll get back to you soon.